Teknik power control yang digunakan pada arah reverse terdiri dari reverse link open-loop power control dan reverse link closed-loop power control. Pada reverse link open-loop power control yang berperan aktif adalah mobile station. Tujuan open-loop power control ini adalah untuk mengestimasi path loss dan loss akibat shadowing yang terjadi antara base station dan mobile station serta mengatur daya pancar permulaan kanal akses dari mobile station. Mobile station memperkirakan pathloss yang terjadi dengan cara mengukur level daya terima pada mobile station dengan menggunakan sirkit automatic gain control (AGC), yang akan memberikan perkiraan kasar loss propagasi bagi setiap user.
Pada reverse link closed-loop power control yang berperan aktif adalah base station. Perangkat demodulator di setiap sel harus mengukur rasio kuat sinyal terima terhadap interferensi (SNR) dan Eb/No setiap mobile station yang berada pada daerah cakupannya. Kemudian hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan nilai SNR dan Eb/No yang telah ditargetkan dan sebuah power adjustment command (perintah pengaturan daya) dikirimkan pada mobile station tersebut. Power adjustment command dari base station ini kemudian dikombinasikan dengan estimasi daya pancar dari mobile station yang diperoleh melalui open loop power control untuk mendapatkan nilai daya pancar mobile station yang seharusnya.
Rabu, 21 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar